Belum lama ini kembali marak kasus bullying khususnya dilembaga pendidikan. Semoga hal ini tidak lagi terjadi dikemudia hari karena sangat bertolak belakang dengan visi misi pendidikan yang justru memikirkan karakter baik para siswanya baik disekolah maupun luar sekolah. Dalam hal ini peran kata supervisi dan evaluasi adalah sangat penting dijalankan oleh seluruh stakeholder atau semua yang ada didalam sebuah lembaga pendidikan baik manajemen, kepala sekolah, guru, staf sekolah dan para siswa/ i (Kakak dan Adik Kelas).
Penanaman nilai rasa kasih sayang antar sesama warga sekolah dan lingkungan sekitar harus terus dijalankan. Pada sekolah LKM-Hilaris kami meletakkan tempelan “No Bullying School” disekolah untuk dibaca semua warga sekolah dan sebagai pengingat bersama. Apakah tidak pernah ada bullying di sekolah LKM-Hilaris? Kalaupun ada kami temukan kakak kelas yang terkena oleh adik kelas dan itupun karena adik kelas yang belum paham. Contoh kasusnya: Para kakak kelas membuat sebuah menara tinggi menggunakan puzzle dan adik kelas/ anak baru lewat langsung meruntuhkannya, maka Guru piket sekolah LKM-Hilaris yang tersebar dibanyak sudut sekolah karena sudah ada jadwal masing-masing yang tertulis dan kakak kelas menasihati kepada adik kelas dan guru menjelaskan kakak kelas untuk bersabar karena adik kelas yang belum paham dan akan dinasihati.
Jumlah murid maks. 20 siswa perkelas dan jumlah guru yang sudah sesuai mata pelajaran masing-masing walau dari SD membuat jumlah tenaga pengajar banyak dan bisa saling memantau. Jumlah murid kami perkelas sudah ada ketentuan sehingga lebih 1 anakpun akan kami pecah menjadi 2 kelas.
Selamat bergabung para siswa baru LKM-Hilaris yang sudah mendaftar jauh hari/ 1 tahun sebelum tahun ajaran baru dimulai, terima kasih atas antusias para Orang Tua Murid yang sudah sangat selektif dalam memilih Lembaga Pendidikan untuk Putra-putrinya. 🙂